Written By Candrameda Al Ghozali on Rabu, 29 Juli 2015 | 21.08
Asal mula kubah kemungkinan besar
berawal dari sebuah atap pondok primitif, yang terbuat dari dahan kayu
sebagai kerangka dan dipadatkan dengan selut dan lumpur. Ataupun dengan
menggunakan batu sebagai pondasinya dan juga sebagai tiang penyangga.
Contoh kubah seperti ini dapat kita jumpai di dalam kubur Mikene di
Yunani dan dalam arsitektur Sisilia di Italia. Kubah-kubah tersebut
hanya dipakai dan digunakan untuk bangunan-bangunan yang kecil.
Kubah sendiri merupakan salah satu unsur
arsitektur yang sering digunakan. Kubah bisa berbentuk setengah
lingkaran atau separuh bola, bahkan berbentuk seperti kerucut dimana
permukaannya melengkung keluar. Dan juga terdapat bentuk kubah yang
menyerupai piring atau disebut dengan "Kubah Piring" dan "Kubah Bawang" karena bentuknya seperti bawang.
Umumnya sebuah kubah akan ditempatkan
ditempat paling atas pada sebuah bangunan. ia diletakkan pada sebuah
pondasi atau dudukan kubah dengan menggunakan kerangka Pipa Air Galvanis, Pipa Gas ataupun dengan yang lainnya.
Kubah dapat juga dianggap seperti sebuah
gerbang yang ditempatkan pada rangka penyangganya dan ini bermakna
bahwa kubah mempunyai kekuatan struktur bangunan yang besar, sama
seperti konstruksi jembatan.
Jika dilihat dari dalam, maka bentuk kubah akan kelihatan lebih menarik jika ditambah dengan Ornamen Kaligrafi dan pernak pernik lainnya.
Banyak masjid di seluruh dunia kini juga
mempunyai kubah, termasuk di Indonesia sendiri dan tradisi ini berasal
dari daerah Anatolia. Selain pada bangunan masjid beberapa stadion
tertutup juga mempunyai kubah, terutama di negara negara yang mempunyai
iklim empat musim. Stadion pertama yang mempunyai bangunan seperti kubah
yaitu "Astrodome" di Houston, Texas, Amerika Serikat. Dan contoh lainnya yaitu "Skydome" di Toronto, Ontario, Kanada, stadion pertama yang mempunyai atap berbentuk seperti kubah yang dapat dibuka tutup.
Pada abad pertengahan semasa zaman
Kerajaan Romawi, kubah diciptakan agar dapat memungkinkan dapat
diletakkan pada dudukan kubah yang berbentuk persegi empat, hal ini
menandakan bahwa penggunaan kubah semakin meluas.
Sedangkan pada zaman morern saat ini, kubah dengan bahan dan bentuk "Kubah Geodesi, Kubah enamel, Kubah Galvalum, Kubah Composite Panel, Kubah GRC"
telah diciptakan. Kubah seperti ini berbentuk hemisfer dan menggunakan
kekisi sebagai kerangka kubah yang menjadikan beban kubah jauh lebih
ringan dari masa masa sebelumnya.
No comments:
Post a Comment